GKI PETRUS AMBAN MANOKWARI

Loading

Sejarah Perkembangan Jemaat

I. Awal Injil Masuk di Manokwari (Tanah Papua)

II. Guru Petrus Kafiar

“Guru Petrus Kafiar.  Putera Irian Barat yang pertama menjadi pembawa suluh Kristus” yang dikarang oleh Pdt. F.J.S. Rumainum.

III. Injil Tuhan Tiba di Pantai Amban

IV. Jemaat Pertama di Pantai Amban

V. Upaya Membangun Jemaat Amban

Upaya membangun Jemaat Amban dimulai atas inisiatif  para karyawan APM di Amban. APM (Agrarishe Proefstasion Manokwari adalah unit kerja yang dibentuk oleh pemerintah Belanda melalui SAONNG (Sticting voor Agrarische Onderzoek van Nederlands Nieuw Guinea) pada awal tahun 1959. APM bertanggungjawab dalam kegiatan pengembangan dan penelitian tanaman umbi-umbian (ubijalar, ubikayu, talas dan keladi) dan tanaman industri (kopi, kakao, pala, vanili), serta komoditi pertanian lainnya.   

Keluhan dan rencana mereka yakni :

  • Jika hal ini terus berjalan tanpa adanya perhatian pelayanan rohani maka mereka berkeputusan mulai bulan September dan seterusnya akan berhenti sebagai karyawan APM dan kembali ke Hollandia (Jayapura).

Pemberian nama “ELIM” ini untuk mengingatkan para karyawan APM dan HBM beserta keluarga, tentang masa lampau yang dianggap pahit dan dilewati oleh sebagai pendahulu, dengan menunjuk kepada Perjanjian Lama pada Keluaran 15 : 22 – 27.   Semua karyawan dan keluarga menyetujui dan sepakat memberi nama Rumah Ibadah ini dengan ELIM.

Eks Gedung Gereja ELIM Amban (sudah beralih fungsi)
  1. Guru Jemaat Lodewik Prawar
  2. Guru Jemaat Wolas Krey
  3. Guru Jemaat Dominggus Meosido
  4. Penatua Simson Wihyawari.

VI. Perkembangan Jemaat Amban

Gedung gereja Elim merupakan bukti sejarah awal berdirinya jemaat Amban.  Namun dengan perkembangan waktu, jumlah anggota jemaat Amban semakin bertambah sehingga gedung gereja ini tidak mampu menampung anggota jemaat terutama pada ibadah hari Minggu. Atas dasar ini maka berkembang pemikiran untuk membangun sebuah gedung gereja baru yang berukuran lebih besar sehingga dapat menampung jemaat dalam kurun waktu 15 – 20 tahun.     

Kuasa Tuhan nyata dalam hidup dan kehidupan jemaat Amban, dan semua rencana jemaat dihendaki Tuhan sebagai Kepala Gereja, sehingga pada tanggal 4 Oktober 1970 dilakukan peletakkan batu pertama pembangunan gedung gereja baru oleh Bupati Manokwari S.D. Kawab, dan peresmiannya dilakukan Bupati Manokwari A.S. Onim pada tanggal 24 November 1974, dengan nama “PETRUS”.  Nama Petrus mempunyai dua pemahaman yakni : (1) sebagai salah satu murid dari 12 murid Tuhan Yesus dalam mengkabarkan Injil Kristus ke seluruh benua dan pelosok dunia ini, (2) sebagai guru dan pekabar Injil bagi masyarakat Arfak di wilayah Amban mulai pada tahun 1897 yakni Petrus Kafiar.

Dengan adanya gedung gereja yang baru, maka gedung gereja Elim berubah statusnya menjadi sekolah Taman Kanak-kanak YPK saat itu, tetapi  setelah berdirinya gedung TK yang baru, bangunan tersebut dialih-fungsikan sebagai tempat penyimpanan barang-barang inventaris gereja.

Gedung Gereja “PETRUS” Amban

VII. Pembangunan & Pentahbisan Gedung Gereja Petrus II

Pdt. Abraham Ungirwalu, S.Th. (saat itu sebagai Ketua Jemaat Petrus Amban) mempunyai gagasan :

  •  Agar lahan yang dimiliki jemaat dapat termanfaatkan secara optimal,
  •  Menyediakan tempat bagi warga jemaat khususnya mahasiswa dan anggota PAM (Persekutuan Anggota Muda) jemaat Petrus berkreasi dan beraktivitas untuk menambah pengetahuan ko-kurikuler demi masa depan mereka,
  •  Menyediakan asrama bagi calon-calon mahasiswa yang datang dari luar Manokwari selama setahun untuk pengenalan dan penyesuaian diri,

Akhirnya diambil keputusan untuk membangun gedung gereja sebagai langkah awal dan sebagai pusat Iman Kristiani, dan PCC secara keseluruhan pada tahapan-tahapan berikutnya.  Peletakkan batu pertama gedung gereja dilakukan oleh Pdt. Yomima Krey, S.Th (Wakil Ketua Sinode GKI di Tanah Papua) pada tanggal 25 Mei 2006 jam 10.30 WIT.  

Gedung Gereja PETRUS II

Translate »